"Aku menyampaikan amanah Tuhanku kepadamu dan aku
hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu." (QS al-A'raf: 68).
Demikian pula Nabi SAW bersabda, "Agama itu nasihat. Sahabat bertanya,
`Bagi siapa?' Beliau bersabda, `Bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin-
pemimpin, dan umat Islam pada umumnya.'" (HR Muslim).
Kata nasihat berasal dari bahasa Arab, dari kata kerja
nashahayang berarti khalasha, yaitu `murni serta bersih dari segala kotoran'
dan `benar'. Dalam arti lain, nasihat juga bisa berarti khaatha, yaitu
`menjahit' karena perbuatan penasihat yang selalu menginginkan kebaikan orang
yang dinasihatinya diibaratkan memperbaiki pakaiannya yang robek.
Menurut istilah, nasihat adalah mengajak kepada
kebaikan dan mencegah dari keburukan. Imam al-Shobuni mengartikan nasihat
dengan menghendaki kedamaian dan kebaikan.
Pengertian secara bahasa dan istilah ini bermakna
bahwa, pertama, agama itu nasihat bagi Allah. Maksudnya, dengan berpegang
kepada agama, umat Islam dapat tetap memelihara keyakinan dalam menyucikan
Allah dan kemahasempurnaan-Nya. Mengesakan-Nya dalam hal ibadah dan menjauhi
kesyirikan, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya,
mencintai yang dicintai-Nya, dan membenci yang dibenci-Nya.
Kedua, agama itu nasihat bagi kitab-Nya. Dengan
berpegang kepada agama, umat Islam dapat tetap memelihara kesucian Alquran,
membacanya, menggali isinya, dan mengamalkan kandungannya. Mereka juga
diharapkan dapat mengajak kepada kebaikan dan kedamaian sesuai nilai yang
terkandung dalam kitab suci.
Ketiga, agama itu nasihat bagi Rasulullah SAW. Dalam
menjalankan misi kerasulannya, beliau berpegang teguh kepada wahyu Allah.
Beliau juga menjaga kesucian dan kemuliaan sebagai teladan umat. Dalam
menyampaikan dakwah Islamiyah kepada umatnya, masyarakat Arab jahiliyah menjadi
masyarakat Islamiyah dalam waktu relatif singkat.
Keempat, agama itu nasihat bagi pemimpin Islam. Dengan
berpegang kepada agama, para pemimpin hendaknya menjalankan tugas kepemim pinan
sesuai ajaran agama. Para pemimpin Islam hendaknya membersihkan diri dari hal
tak terpuji sehingga menjadi panutan umat. Mereka juga dituntut mengajak
umatnya kepada kedamaian dan kebaikan serta menjauhkan dari kemungkaran.
Seorang pemimpin harus ikhlas memberikan pelayanan
terbaik dengan menciptakan kepedulian sosial bagi semua lapisan dan menjadikan kekuasaan
sebagai amanah. Hanya dengan ikhlas, seorang pemimpin sukses menghilangkan
kecenderungannya mengedepankan kepentingan temporal dibandingkan kemaslahatan
umat secara menyeluruh.
Kelima, agama itu nasihat bagi umat Islam. Dengan
berpegang kepada agama, umat Islam diharapkan membersihkan diri dari kotoran
lahir dan batin. Mereka diharapkan taat kepada Allah, Rasul, dan para
pemimpinnya. Mereka juga dituntut saling mengajak kepada kedamaian dan kebaikan
serta menjauhkan dari kemungkaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar