Pendidikan &
Tokoh. Semua
orang Islam bahkan
penganut agama lain pun
mengenal
Imam Bukhari. Bukhari yang memiliki nama Mughirah bin
Barizbah Al-Bukhari lahir 13 syawal 194H/810M di Kota Bukhara di Asia yang masuk
dalam negeri Uzbekistan.
Ia adalah seorang Imam yang tak pernah istirahat
sejenak dalam mencari ilmu. Tidak mengherankan bila kegigihan dan keuletannya
mencari ilmu itu, dengan cepat Bukhari mengetahui mana yang benar dan mana yang
tidak. Kesemua ilmu yang begitu penting itu kemudian hingga saat ini menjadi
Hadist yang merupakan salah satu panutan bagi umat Islam dalam menjalankan
kehidupan.
Bukhari adalah anak yang di asuh oleh seorang ibu yang
miskin, karena dalam usia masih kecil ayahnya telah wafat Al-Bukhari hidup
sebagai yatim dalam dekapan kasih sayang ibunya. Ia tumbuh dari pemeliharaan
ibu yang memiliki keinginan keras untuk menjadikan Bukhari sebagai anak yang
pintar dan cerdas. Ia pun tumbuh jadi anak cemerlang. Konon, ketika masih
remaja ia sudah mampu menghapal puluhan ribu hadis.
Pendidikan &
Tokoh. Di usia remaja
yang amat di perhitungkan orang di
majelis manapun dia
hadir. Karena dalam usia belasan tahun seperti ini
Al-Bukhari telah hafal di luar kepala 70.000 hadits lengkap dengan sanadnya di
samping tentunya Al-Qur’an 30 juz.
Pada usia 18 tahun ia menyusun karya pertamanya, yang
menjelaskan mengenai riwayat sahabat sahabat Nabi serta para penerusnya. Ia pun
menyusun kitab lainnya, antara lain *At-Tarikh Al-Kabr* (Sejarah Akbar) yang
menuturkan riwayat para perawi hadis, dan Al-Adab Al-Mufrad yang menghimpun
hadis perihal etika dan perilaku.
Selama sekitar 16 tahun Imam Bukhari berkelana di
dunia Islam. Dari Saudi hingga Mesir, dari Syiria hingga iraq, ia mencari
orang-orang yang menghafal ucapan dan mengingat perbuatan sang Nabi. Konon,
narasumber yang di temuinya lebih dari 1000 orang, dan keterangan yang
dikumpulkannya lebih dari 600.000 butir. Informasi sebanyak itu ia sunting
hingga tersaring sekitar 7.275 butir yang di anggap sahih. Hanya editor kawakan
yang mampu menyaring dan menyunting informasi dari ratusan ribu menjadi ribuan,
dan hasilnya menyakinkan.
Hingga pada suatu saat, Bukhari harus menjual separuh
dari rumahnya untuk membiaya perjalanannya keseantero dunia menemukan hadsit
–hadist yang shahih. Bahkan hadits yang di ragukan sekalipun, agar orang
dikemudian hari tidak menggunakan hadist itu. itelah menulis 1.800 orang, yang
masing-masing memiliki ucapan Nabi. “Tapi yang saya tulis itu hanyalah
orang-orang yang lulus uji kesahihan yang saya tetapkan.” Ucap Imam Bukhari.
***) dari berbagai sumber Bangun Lubis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar