Minggu, 28 Desember 2014

PERJUANGAN IMAM BUKHARI


Pendidikan & Tokoh.        Semua    orang    Islam   bahkan   penganut    agama   lain   pun mengenal
Imam Bukhari. Bukhari yang memiliki nama Mughirah bin Barizbah Al-Bukhari lahir 13 syawal 194H/810M di Kota Bukhara di Asia yang masuk dalam negeri Uzbekistan.
Ia adalah seorang Imam yang tak pernah istirahat sejenak dalam mencari ilmu. Tidak mengherankan bila kegigihan dan keuletannya mencari ilmu itu, dengan cepat Bukhari mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak. Kesemua ilmu yang begitu penting itu kemudian hingga saat ini menjadi Hadist yang merupakan salah satu panutan bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan.
Bukhari adalah anak yang di asuh oleh seorang ibu yang miskin, karena dalam usia masih kecil ayahnya telah wafat Al-Bukhari hidup sebagai yatim dalam dekapan kasih sayang ibunya. Ia tumbuh dari pemeliharaan ibu yang memiliki keinginan keras untuk menjadikan Bukhari sebagai anak yang pintar dan cerdas. Ia pun tumbuh jadi anak cemerlang. Konon, ketika masih remaja ia sudah mampu menghapal puluhan ribu hadis.
Pendidikan  & Tokoh.      Di usia  remaja    yang   amat   di perhitungkan orang di majelis manapun dia
hadir. Karena dalam usia belasan tahun seperti ini Al-Bukhari telah hafal di luar kepala 70.000 hadits lengkap dengan sanadnya di samping tentunya Al-Qur’an 30 juz.
Pada usia 18 tahun ia menyusun karya pertamanya, yang menjelaskan mengenai riwayat sahabat sahabat Nabi serta para penerusnya. Ia pun menyusun kitab lainnya, antara lain *At-Tarikh Al-Kabr* (Sejarah Akbar) yang menuturkan riwayat para perawi hadis, dan Al-Adab Al-Mufrad yang menghimpun hadis perihal etika dan perilaku.
Selama sekitar 16 tahun Imam Bukhari berkelana di dunia Islam. Dari Saudi hingga Mesir, dari Syiria hingga iraq, ia mencari orang-orang yang menghafal ucapan dan mengingat perbuatan sang Nabi. Konon, narasumber yang di temuinya lebih dari 1000 orang, dan keterangan yang dikumpulkannya lebih dari 600.000 butir. Informasi sebanyak itu ia sunting hingga tersaring sekitar 7.275 butir yang di anggap sahih. Hanya editor kawakan yang mampu menyaring dan menyunting informasi dari ratusan ribu menjadi ribuan, dan hasilnya menyakinkan.
Hingga pada suatu saat, Bukhari harus menjual separuh dari rumahnya untuk membiaya perjalanannya keseantero dunia menemukan hadsit –hadist yang shahih. Bahkan hadits yang di ragukan sekalipun, agar orang dikemudian hari tidak menggunakan hadist itu. itelah menulis 1.800 orang, yang masing-masing memiliki ucapan Nabi. “Tapi yang saya tulis itu hanyalah orang-orang yang lulus uji kesahihan yang saya tetapkan.” Ucap Imam Bukhari.

***) dari berbagai sumber Bangun Lubis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar