Kesibukannya di bidang kenotarisan tidaklah lalu
melupakannya menekuni kegiatan sosial, Kalau boleh menggunakan kalimat para
ustadz, pria muslim ini, bekerja sambil beramal. Itu merupakan falsafah hidup
yang di lakoninya sehari-hari. Agaknya, ia sangat memahami kenyataan di tengah
masyarakat, yang masih banyak membutuhkan uluran tangan untuk membantu mereka.
Apalagi bila masalahnya terkait dengan kehidupan fisik. Tentu harus ada orang
yang memiliki kepedulian.
Itu pula yang kemudian menuntutnya untuk ikut menekuni
organisasi sosial yang langsung menangani orang orang cacat fisik. Pria yang
baru berusia 41 tahun ini telah bergabung dengan sebuah organisasi bernama
Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) untuk wilayah operasional Sumatera
Selatan.
Tokoh, Perbuatan. Ia dilantik
menjadi Ketua LCKI Sumsel, melalui SK No/Skep/17/VII/2012/LCKI tanggal
27-agustus-2012 Sejak itu ia pun tidak berhenti untuk bisa sedikit membantu
mereka yang cacat fisik di daerah ini. “Apa yang saya lakukan juga belum bisa
menyentuh semua penyandang cacat. Baru sedikit, Masih kita butuhkan relawawan
yang bisa menuntaskan masalah mereka.
Menurutnya, menolong sesama sebenarnya sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab bagi kita bersama sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Tinggal bagaimana niat kita untuk mewujudkan kesertaan kita dalam kegiatan amal
semacam ini.
Setelah memberikan bantuan sebanyak 167 tangan dan
kaki palsu, datang pula rezeki maka kemudian melakukan pengukuran tangan dan
kaki palsu lagi untuk 140 kaki palsu dan tangan palsu. Kesemua itu telah di
serahkannya pada 31 agustus 2013 lalu di Jalan Kebun Jahe Palembang.
Menurutnya, untuk mencapai tujuan kegiatan ini,
dirinya merasa perlu membantu sesama khususnya kaum disabilitas ( cacat tubuh )
ini. Ia menyadari masih sedikit masyarakat yang peduli, khususnya kepada
kaum disabilitas ini. Tapi, walaupun kami baru, kami satu-satunya lembaga
swadaya masyarakat untuk Sumatera Selatan yang peduli terhadap kaum
disabilitas, berharap ada lagi yang lain yang peduli. Bowie menjelaskan LCKI
berdiri paa tahun 2005 oleh Bapak Dai Bachtiar, ujar Alumnus S2 Universitas
Sriwijaya ini.
Tokoh, Perbuatan. Selain kegiatan
ini, Bowie juga membantu unit usaha kepada mereka masyarakat yang pengangguran
agar mandiri. “Kita menfasilitasi mereka dengan gerobak jualan beserta
dagangannya. Jadi merek hanya menyiapkan tenaga dan diajari bagaimana cara
pemasarannya. “Saat ini jumlah gerobak yang kita miliki sebanyak 25 gerobak,”
kata suami Tanti Apriani ini. Menurutnya semua fasilitas gerobak dan kebutuhan
lainnya seperti gas da kompornya di berikan secara gratis (free). Kedepan
katanya pihaknya akan mengajari mereka agar bisa berwirausaha dan
mengarahkannya kepada jiwa enterpreneur.” Makanya kedepannya kami akan membuat
unit-unit usaha yang Lainnya di LCKI contohnya seperti memproduksi pempek,
bakso tekwan dan model, jadi merekalah yang akan menjalanin unit usaha kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar