Keyakinan &
Toleransi. Anggapan Islam sebagai agama tidak toleran
menyeruak belakangan ini. Imam besar Masjidil Haram dan Nabawi Prof Abdurrahman
bin Abdul Azis As-Sudais pun menepis tudingan tersebut. Menurutnya, agama
dengan penganut terbesar kedua di dunia ini menjunjung toleransi antarumat
beragama sebagaiman Rasulullah menghargai umat Yahudi.
“Rasulullah Muhammad SAW memperlakukan
semua masyrakat sama. Contoh nya saat itu adalah umat Yahudi yang diperlakukan
sama baiknya dengan Muslim.”
Ketua Badan Otoritas Urusan Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi itu menjelaskan, toleransi beragama kembali isu hangat
belakangan ini. Banyaknya peristiwa radikalisme, seperti dilancarkan Alqaidah
dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam (IS) membuat islam
menjadi sorotan.
Menurutnya, kunci kemajuan umat Islam
adalah ilmu pengetahauan. Untuk itu, umat perlu bersikap terbuka untuk kebaikan
bagi kaum Muslimin maupun non-Islam. Dengan catatan, sepanjang tidak mengancam
Islam. Kehadiran Radikalisme ditengarai rendahnya toleransi antarumat beragama.
Gerakan Islam moderat anti kekerasan harus terus di dorong ke seluruh dunia.
Kekerasan tidaklah mencerminkan Islam. Hal itu harus kita atasi bersama
Indonesia, Misalnya, sebagai negara
berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tetap menyepakati Pancasila sebagai dasar
dan Ideologi negara. Sebab, ia memang tidak bertentangan dengan Islam. Bahkan,
Pancasil mengambil nilai-nilainya dari Islam. Keyakinan &
Toleransi.
***)antara ed:asyalabi ichsan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar