Pendidikan, takwa, keyakinan. Tugas utama seorang dai adalah
membimbing umat Islam. Bimbingan itu tak harus selalu dilakukan melalui tatap
muka, tapi bisa melalui jejaring sosial di dunia maya. Karena itu, dai tidak
bisa mengabaikan faktor kekinian, termasuk menjadikan media sosial sebagai
sumber informasi media berdakwah.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Anwar Abbas mengatakan bahwa Dakwah melalui Media Sosial, patut di
apresiasi asalkan disertai etika dan akhlak komunikasi. Sebab, media sosial
sering kali menjadi ajang bagi sebagian orang untuk mencaci maki (mem-bully)
individu atau kelompok keagamaan tertentu. Agar media sosial juga berisi dakwah,
tak hanya ramai oleh informasi dan caci
maki.
Pendidikan, takwa, keyakinan. Ketua Ikatan Dai Indonesia
(Ikadi) Ahmad Satori Ismail tak memungkiri bahwa media sosial bisa di jadikan
media berdakwah. “Yang hak dan yang batl bercampur-campur di dunia maya. Ini
mesti diperhatikan oleh pendakwah maupun umat pada umumnya. Kata Satori.
Satori juga mengingatkan banyak situs
“dakwah” di internet yang justru dibuat sumber nonMuslim atau kalangan tertentu
yang ingin memecah-belah umat. “Masyarakat harus cermat memilah dan milih
sumber.”ujarnya.
Meski demikian, bukan berarti Media
Sosial tak boleh dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Apalagi, saat ini sebagian
umat besar umat Islam mengakses situs internet secara rutin. Situs dakwah pun
bertebaran di dunia maya, baik yang berbahasa indonesia maupun berbahasa Arab.
Selanjutnya, trainner media
sosial media sosial Hilal Achmad mengatakan. Media sosial nmerupakan
tempat yang cocok untuk berdakwah. Melalui media sosial, dakwah bisa
tersampaikan dengan baik dibandingkan dengan dakwah melalui acara-acara
keislaman. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat, dalam hal ini para pemilik
akun media sosial, berada dalam situasi ‘tidak dipaksa’. Maksudnya, mereka
membaca kultweet atau dakwah tersebut ketika mereka memang
ingin membacanya, begitu juga sebaliknya.
Pendidikan, takwa, keyakinan. Namun para pendakwah harus memiliki
strategi yang bagus agar dakwahnya dapat selalu dibaca dan diikuti masyarakat.
Salah satu strategi itu, materi dakwah harus relevan dengan msalah atau isu yang
sedang menjadi pembicaraan hangat masyarakat.
***) ed: wachidah handasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar