Rabu, 31 Desember 2014

DAI PERLU AKTIF DI DUNIA MAYA

 DAI PERLU AKTIF

Pendidikan, takwa, keyakinan.      Tugas utama seorang dai adalah membimbing umat Islam. Bimbingan itu tak harus selalu dilakukan melalui tatap muka, tapi bisa melalui jejaring sosial di dunia maya. Karena itu, dai tidak bisa mengabaikan faktor kekinian, termasuk menjadikan media sosial sebagai sumber informasi media berdakwah.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan  bahwa Dakwah melalui Media Sosial, patut di apresiasi asalkan disertai etika dan akhlak komunikasi. Sebab, media sosial sering kali menjadi ajang bagi sebagian orang untuk mencaci maki (mem-bully) individu atau kelompok keagamaan tertentu. Agar media sosial juga berisi dakwah, tak hanya ramai oleh informasi   dan     caci maki.
Pendidikan, takwa, keyakinan.      Ketua Ikatan Dai Indonesia  (Ikadi) Ahmad Satori Ismail tak memungkiri bahwa media sosial bisa di jadikan media berdakwah. “Yang hak dan yang batl bercampur-campur di dunia maya. Ini mesti diperhatikan oleh pendakwah maupun umat pada umumnya. Kata Satori.
Satori juga mengingatkan banyak situs “dakwah” di internet yang justru dibuat sumber nonMuslim atau kalangan tertentu yang ingin memecah-belah umat. “Masyarakat harus cermat memilah dan milih sumber.”ujarnya.
Meski demikian, bukan berarti Media Sosial tak boleh dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Apalagi, saat ini sebagian umat besar umat Islam mengakses situs internet secara rutin. Situs dakwah pun bertebaran di dunia maya, baik yang berbahasa indonesia maupun berbahasa Arab.
Selanjutnya, trainner media sosial media sosial Hilal Achmad mengatakan. Media sosial  nmerupakan tempat yang cocok untuk berdakwah. Melalui media sosial, dakwah bisa tersampaikan dengan baik dibandingkan dengan dakwah melalui acara-acara keislaman. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat, dalam hal ini para pemilik akun media sosial, berada dalam situasi ‘tidak dipaksa’. Maksudnya, mereka membaca kultweet atau dakwah tersebut ketika mereka memang ingin membacanya, begitu juga sebaliknya.
Pendidikan, takwa, keyakinan.      Namun para pendakwah harus memiliki strategi yang bagus agar dakwahnya dapat selalu dibaca dan diikuti masyarakat. Salah satu strategi itu, materi dakwah harus relevan dengan msalah atau isu yang sedang menjadi pembicaraan hangat masyarakat.

***) ed: wachidah handasah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar