Kamis, 04 Desember 2014

KEIKHLASAN UTSMAN

 KEIKHLASAN  UTSAMAN
          
Kisah, Hidayah.      Kedermawanan Utsman bin Affan RA sungguh luar biasa. Setiap kali peperangan melawan kaum kafir dia kerap menjadi penyandang diana. Saat Perang menjadi penyandang dana. Saat perang tabuk (630M atau 9H) tengah dipersiapkan, misalnya dialah yang memikul keperluan logistiknya.
Awalnya, tidak sedikit kaum Muslimin yang ketar-ketir mengingat jumlah prajuritnya sangat sedikit. Di sisi lain, jumlah prajurit musuh sangat banyak. Selain itu, persediaan logistik mereka sangat mumpuni. Di tambah lagi, mereka berperang di negeri nya sendiri.
Kekhawatiran kaum Muslimin masuk akal karena mereka harus menempuh perjalanan yang sangat jauh. Selain itu, logistik dan sarana transportasi mereka terbatas. Dengan begitu, mereka harus memutar otak untuk mencari jalan keluar nya. Atas dasar tersebut, Rasulullah SAW sempat menolak tekad kaum Muslimin untuk pergi ke Tabuk. Maka, kaum muslimin pun kecewa berat. Namun, beberapa waktu kemudian Rasulullah naik keatas mimbar.
Lewat mimbar, Rasulullah memotivasi kaum Muslimin untk mengerahkan segala kemampuan (berupa harta dan jiwanya) dalam rangka mendapatkan ampunan dan rezeki yang besar sebagaimana dijanjikan Allah (QS al-Anfal {8}:74). Seruan Rasulullah membuat suasana menjadi senyap, tak seorang pun berani bersauara. Di tengah keheningan, Utsman berdiri di hadapan beliau seraya berkata, “aku siap memberikan seratus unta plus logistiknya.
Kemudian Rasulullah turun satu anak tangga lagi dari mimbarnya. Lalu beliau kembali menyerukan kepada kaum muslimin untuk mengerahkan harta yang mereka miliki. Utsman pun berdiri untuk kedua kalinya seraya  berkata,” aku siap memberikan seratus unta lagi plus logistiknya, wahai Rasulullah.” Mendengar ucapan Utsman untuk kedua kalinya itu wajah Rasulullah  berseri. Kemudian, Rasulullah kembali menyeru kaum Muslimin untuk mengerahkan harta yang mereka miliki. Namun lagi-lagi mereka bungkam seribu bahasa. Utsman pun berdiri untuk ketiga kalinya seraya berkata,” aku siap memberikan seratus unta lagi plus logistiknya, wahai Rasulullah.”  Kini Utsman telah memberikan 300 untua plus logistiknya untuk persiapan Perang Tabuk. Atas pernyataan tersebut Rasulullah mengarahkan tangannya ke arah Utsman, pertanda beliau senang dengan kedermawananna. Lalu beliau bertutur,” Utsman sejak hari ini tidak akan kesulitan.”
Kisah, Hidayah.   Keikhlasan Usman untuk menginfakkan hartanya pada jalan Allah didasarkan kesadaran eksistensial dan kesadaran sosial/kemanusiaan. Maka, ketika dua kesadaran tersebut sudah saling melengkapi, sudah tidak perlu lagi khawatir akan kekurangan rezeki. Wallahu A’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar