Kisah, hidayah. Uni Emirat Arab (UEA) mengubah hidup
Gibran Hasnoui. Semula, saat mendarat di negeri tersebut pada 2010, warga
negara Prancis ini mengaku hampir tak memiliki tujuan jelas. Saat itu, meski ia
terlahir dari keluarga Muslim namun tak merasa akrab dangan agamanya.
Lambat laum, ada perubahan
dalam dirinya. Di UEA, saya benar-benar bisa berinteraksi dengan Islam. Ia yang
bekerja di sebuah perusahaan disana, bertemu Muslim lain dari berbagai negara
yang sama sama merantau.
Ia mengawalinya dengan
perjalanan ke Makkah. Ia bepergian ke sekitar 50 negara dengan cara backpacking
selama kurun waktu lima tahun. Biasanya, ia lebih memilih menginap di rumah
keluarga Muslim di negara yang ia singgahi daripada hotel.
Kisah,hidayah. Hasnoui mencatat, justru di negara-negara
miskin ia memperoleh orang-orangnya juga paling ramah. Ia mendokumentasikan
komunitas Muslim yang dikunjungi dalam bentuk film.
Melalui film, ia memuaskan
rasa ingin taunya mengenai kehidupan Muslim di negara yang dikunjungi. Selain
itu, film menjadi serangkaian kisah yang dapat ia tunjukkan kepada masyarakat
di negaranya, yang kadang masih berprasangka terhadap Islam.
Sekembalinya di Prancis.
Hasnoui semakin mantap untuk mengenalkan Keberagaman Islam. Ia juga mempunyai
padangan sendii mengenai Muslim di Prancis. Mereka, mampu berbaur dengan
masyarakat di sekitarnya. Secara ekonomi, mereka pun cukup mapan. Ia
menyayangkan gambaran selama ini yang menyatakan Muslim mengisolasidiri.
Untuk memberikan gambaran
beragam mengenai Muslim, kini Hasnoui menggelar festival film dokumenter mengenai
kehidupan Muslim dengan sebutan Mokhtar Awards. Dia telah menerima 100 video
amatir. Bukan hanya dari Prancis tetapi dari Maroko dan Malaysia.
Ia juga memperoleh dukungan
dari pengusaha Muslim di Prancis. Si pengusaha menyediakan hadiah bagi para
pemengan. Di antaranya uang tunai, hadiah umrah ke tanah Suci dan perjalanan ke
Istanbul, turki
Melalui Mokhtar Awars, Hasnoui
berharap ada pergeseran pandangan lebih baik dari masyarakat dunia mengenal
Islam. “Jadi, Islam tak hanya dikenal karena istilah niqab, jihad, dan
semacamnya.
***)ferry kisihandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar