Kamis, 25 Desember 2014

KAGUMI SOSOK NABI MUHAMMAD


Keyakinan dengan pribadi Rasulullah SAW begitu agung, budi pekertinya luhur, teladan bagi umat manusia sepanjang masa. Keagungan tersebutlah yang menginspirasi Cerrah. Pemilik nama lengkap Myriam Francois Cerrah ini lahir dan besar di lingkungan Katolik skeptis. Semula, nama Muhammad SAW yang ia dengar tak lebih dari sekedar pria yang mempunyai misi penting dari Tuhan. Muhammad seperti pendahulunya, Musa, Yesus, dan Ibrahim.
Saat itu, pada 2003, usianya baru 21 tahun ia sedang mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Cambridge, Jurusan filsafat. Ia tak semata-mata mengagumi Muhammad begitu saja. Ia ingin mencari sosok tahu seperti apa sosok yang sering di remehkan oleh banyak orang itu. “Aku percaya pada tuhan, tapi tidak dengan agama ku,”
Keyakinan,  Cerrah kagum dengan sosok Muhammad yang membawa pesan untuk umatnya. Muhammad selalu memberi contoh dengan tindakan, seperti menjauhi hal-hal buruk. Selain itu, ia juga menanamkan agar membalas kejahatan yang kita terima dengan kebaikan. Ini lantaran Islam menekankan, Allah SWT Maha adil dan akan berbuat adil pada manusia. Manusia pun memiliki tanggung jawab moral  dan kewajiban di hadapan tuhan untuk selalu menegakkan keadilan.
Cerrah mengaku sangat menyukai sabda Nabi Muhammad yang mengajarkan pada umatnya untuk memaafkan seseorang yang melakukan kejahatan padamu. Selalu berbuat baik, apalagi kepada seseorang yang selalu  menyakitimu. Dan selalu berbicara tentang kebenaran, bahkan jika itu bertentangan dengan apa yang terlintas di benakmu.
Saat ia mulai mempelajari Islam, sejumlah temannya merasa akan ada hal buruk yang terjadi pada Cerrah. Kendati demikian, mereka tetap mendukung keputusan Cerrah. Ia paham sekarang tugasnya adalah membuat Islam tampil sebagai sebuah agama yang prestisius dan di dihargai di London.
Menurutnya pula, Islam adalah validasi yang baik untuk urusan internal pribadi seseorang dan sarana untuk memperbaiki yang buruk. “Menjadi Muslim bukan berarti menghilangkan semua jejak kita,”ujarnya.   Sebuah  Keyakinan, Sabar, dan rasa Syukur pada-Nya.



***)ed:nashih nashrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar