Pengetahuan, Pendidikan.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Majelis Ilmi Jamiyah Qurra
wal Hufadz menghidupkan kembali metode belajar Alquran bernama Baghdadiyah. Ini
adalah cara belajar membaca Alquran dari hal yang paling mendasar.
“Dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah terlebih
dahulu sampai bisa,” kata Rais Majelis Ilmi Jamiyah Qurrawal Huffadz. Ahsin
Sakho Muhammad, setelah mengenal dengan baik semua huruf Hijaiyah, murid
kemudian dibimbing mengenal harakat huruf. Baghdadiyah adalah metode lama
mempelajari Alquran. Metode ini lahir di Baghdad Irak, pada mas apemerintahan
Dinasti Abbasiyah.
Dibanding metode belajar membaca Alquran lainnya.
Baghdadiyah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya peletakan dasar
pemahaman Alquran. Pembelajaran metode ini menyaratkan setiap murid untuk
mengahafal nama huruf sebelum merangkainya dengan harakat.
Pengetahuan, Pendidikan. Metode
Baghdadiyah diajarkan dalam dua jilid. Jilid pertama, murid daperkenalkan
kepada huruf hijaiyah, berbagai harakat hingga tanwin. Di akhir jilid pertama,
murid akan mempelajari bentuk huruf yang digandang dengan huruf lain dalam
sebuah kalimat.
Pada jilid kedua, murid mulai diajarkan membaca
tajwid. “Diterangkan mengenai panjang pendek bacaan,dengung, dan berbagai hal
dalam ilmu tajwid, “tutur Ahsin, yang juga dikenal sebagai rektor Institut ilmu
Alquran.
Ia mengatakan, Ilmu khazanah Islam masa lalu seperti
hutan rimba yang menyembunyikan banyak kekayaan. “kalau rimba kita bersihkan
dan kita rapikan, niscaya akan banyak orang datang. Akan banyak orang yang mau
memahami khazanah Islam kasik.”
Semangat pendidikan itulah yang melatar belakangi
lahirnya kembali metode Baghdadiyah. Selama berabad-abad, metode ini telah
terbukti mampu membuat umat Islam paham tata cara membaca alquran. “walaupun
dikatakan usang, namun buktinya memintarkan banyak orang.
***)ed;wachidah handasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar