Senin, 29 Desember 2014

MENGNGHIDUPKAN METODE BAGHDADIYAH


Pengetahuan, Pendidikan.     Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) melalui Majelis Ilmi Jamiyah Qurra wal Hufadz menghidupkan kembali metode belajar Alquran bernama Baghdadiyah. Ini adalah cara belajar membaca Alquran dari hal yang paling mendasar.
“Dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah terlebih dahulu sampai bisa,” kata Rais Majelis Ilmi Jamiyah Qurrawal Huffadz. Ahsin Sakho Muhammad, setelah mengenal dengan baik semua huruf Hijaiyah, murid kemudian dibimbing mengenal harakat huruf. Baghdadiyah adalah metode lama mempelajari Alquran. Metode ini lahir di Baghdad Irak, pada mas apemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Dibanding metode belajar membaca Alquran lainnya. Baghdadiyah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya peletakan dasar pemahaman Alquran. Pembelajaran metode ini menyaratkan setiap murid untuk mengahafal nama huruf sebelum merangkainya dengan harakat.
Pengetahuan, Pendidikan.    Metode Baghdadiyah diajarkan dalam dua jilid. Jilid pertama, murid daperkenalkan kepada huruf hijaiyah, berbagai harakat hingga tanwin. Di akhir jilid pertama, murid akan mempelajari bentuk huruf yang digandang dengan huruf lain dalam sebuah kalimat.
Pada jilid kedua, murid mulai diajarkan membaca tajwid. “Diterangkan mengenai panjang pendek bacaan,dengung, dan berbagai hal dalam ilmu tajwid, “tutur Ahsin, yang juga dikenal sebagai rektor Institut ilmu Alquran.
Ia mengatakan, Ilmu khazanah Islam masa lalu seperti hutan rimba yang menyembunyikan banyak kekayaan. “kalau rimba kita bersihkan dan kita rapikan, niscaya akan banyak orang datang. Akan banyak orang yang mau memahami khazanah Islam kasik.”
Semangat pendidikan itulah yang melatar belakangi lahirnya kembali metode Baghdadiyah. Selama berabad-abad, metode ini telah terbukti mampu membuat umat Islam paham tata cara membaca alquran. “walaupun dikatakan usang, namun buktinya memintarkan banyak orang.



***)ed;wachidah handasah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar