Sabtu, 20 Desember 2014

BARAT MULAI MELIRIK PRAKTIK PENGOBATAN ISLAMI


Hidayah, Tuhan.      Pengobatan Islami yang pada masa lalu diterapkan oleh Rasulullah SAW mulai dilirik oleh dunia Barat. Muncullah upaya untuk mengintegrasikan praktik pengobatan modern yang berkembang di Barat dengan nilai-nilai keagamaan. 
Padahal,sebelumnya hal tersebut dianggap tidak ilmiah karena Barat menilai ilmu pengetahuan harus dipisahkan dari nilai-nilai agama.
"Namun, berdasarkan riset terkini yang mereka lakukan, ternyata pengobatan yang bersumber dari ajaran agama tertentu terbukti berkontribusi dalam kesembuhan pasien," kata Direktur Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta Arrus Fery pada seminar nasional bertema "Menuju Masyarakat Madani dan Lestari" 2014 Seri ke-4 di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pekan lalu. 
Menghadapi tren tersebut, menurut dia, umat harus segera berbenah dan mempersiapkan diri. “Kita harus mampu mengembangkan konsep pengobatan holistik yang mengintegrasikan antara pengobatan klinis dan pengobatan ala Nabi.  Jika kita tidak segera bertindak, peluang ini akan diambil oleh bangsa lain.” ujarnya.
Tren ini, kata dia, sudah menjadi keniscayaan, namun sistem pengobatan yang ada masih sangat terfragmentasi. Karena itulah, ia sedang mengembangkan pengobatan ala Nabi di RS Nur Hidayah.
Ia mengatakan, sudah lama umat Islam hanya menjadi penonton dan konsumen dalam perkembangan pengobatan modern. Padahal, dari segi historis, fondasi ilmu kedokteran modern justru banyak dibangun oleh para cendekiawan dan ilmuwan Muslim. Mereka tidak hanya mendapat inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengobatan dari tata cara Rasulullah SAW dalam memelihara kesehatan, tapi juga dari praktik pengobatan yang dilakukan bangsa-bangsa lain, seperti Mesir dan Romawi.
Hidayah, Tuhan.       Meski demikian, ia tidak menampik banyak tantangan yang harus dihadapi untuk membangkitkan kembali pengobatan holistik Islami tersebut. Salah satu tantangan itu adalah masyarakat dan kalangan praktisi medis masih memandang sebelah mata terhadap praktik pengobatan tersebut. Mereka melihatnya hanya sebagai pengobatan alternatf.
"Resistensi yang ada di masyarakat masih tinggi sehingga kami pun terus memberikan edukasi lewat berbagai media,” katanya. Mengenai hal ini, ia memiliki kisah menarik. Ia pernah menangani pasien yang menderita penyakit-penyakit aneh, seperti muncul paku atau benda asing dari anggota tubuh. Masyarakat sering menganggap penyakit ini sebagai dampak dari teluh atau santet sehingga harus ditangani oleh ''orang pintar'' dan bukan ahli medis. ''Rumah sakit pun sering angkat tangan menangani kasus semacam ini karena dianggap bukan wilayah mereka,'' kata Arrus.
Namun, faktanya, tutur dia, RS Nur Hidayah berhasil menyembuhkan pasien berpenyakit aneh tersebut. Untuk mengobati pasien seperti itu, ia menggabungkan terapi klinis dan pengobatan ala Nabi. Caranya, ia mengajak pasien untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT agar dilindungi dari gangguan sihir. ''Lewat cara itu, pasien dapat sembuh dari penyakitnya dan tidak lagi bergantung pada cara-cara mistik untuk berobat.



***)wachidah handasah heripurwata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar