Rabu, 10 Desember 2014

KISAH TELUR WORTEL DAN KOPI


Kisah, Hidayah Hidup manusia mengikuti sunatullah. Ada kalanya gembira dengan berbagai anugerah dan kenikmatan, ada kalanya susah dengan berbagai musibah dan kegagalan. Manusia tidak selamanya sukses dan lancar dalam hidupnya. Adakalanya gagal dan penuh dengan kesukaran. Semua itu harus dihadapi dengan kesadaran.
Allah SWT mengingatkan dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 155-156 kesabaran akan melahirkan kegembiraan. “....Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu, orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.”
Seperti kisah seorang anak yang mengeluhkan kesulitan dan kerasnya hidup kepada ayahnya. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Harapan untuk bangkit telah hilang, sementara catatan kesedihan memenuhi lembar kehidupannya. Ketika satu persoalan belum juga terselesaikan, masalah lainnya telah muncul, silih berganti tiada henti.
Mendengar keluhan anaknya tersebut, sang ayah hanya tersenyum. Lalu, diajaknya sang anak itu ke dapur bersamanya. Diambilnya tiga buah panci, diisinya masing-masing dengan air dan meletakannya di atas kompor yang menyala. Pada panci pertama, sang ayah memasukkan wortel yang kedua telur, dan yang ketiga beberapa biji kopi tumbuk. Dibiarkannya air itu mendidih.
Kisah, Hidayah.     Dalam masa menunggu itu, keduanya terdiam seribu bahasa, meski sang anak sudah tak sabar masih tak paham dengan apa yang di lakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api lalu mengambil wortel dan meletakannya di sebuah piring. Begitu pula telur pada panci kedua, diambilnya dan diletakannya di piring yang sama. Terakhir, ia menyaring kopi dan meletakannya di piring itu juga.
Kemudian, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, Nak?” “Wortel,telur,dan kopi.” Jawab sang anak. Dimintanya sang anak mendekat dan memegang wortel. Anak itu mengatakan, wortel itu terasa lunak. Kemudian, sang ayah meminta anaknya megupas telur, sang anak tersenyum dan bertanya. “Ayah apa maksud semua ini?”
Ayahnya lalu menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Setelah direbus, ketiganya berubah. Wortel yang semua keras, berubah menjadi lunak. Sebaliknya, telur yang tadinya lunak dan mudah pecah, setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sementara, biji kopi tumbuk berubah menjaid sangat unik, mengubah air yang direbusnya.
Maka, seperti apakah dirimu? Tanya sang ayah kepada anaknya. “Saat kesulitan,kesusahan, dan kesedihan menimpamu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel,telur, ataukah biji kopi?
Bagi mereka yang sabar , akan dibalas Allah dengan martabat yang tinggi. Sebagaimana yang dinyatakan-Nya adalah surat al-Furqan ayat 75, “Mereka itulah yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.


***) Prof.H.Dadang Kahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar