Ud’uni astajib
lakum, berdoalah maka niscaya
akan Aku kabulkan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah al-Mu'min ayat
60 di atas mengisyaratkan kepada manusia untuk selalu menyandarkan sesuatu
perkara hanya kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah satu-satunya makhluk
yang Allah berikan akal untuk berpikir dan berusaha. Akan tetapi, di balik
kemampuan itu, tentunya ada kekuasaan Allah.
Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ‘ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” (HR Tarmidzi).
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu.
Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ‘ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” (HR Tarmidzi).
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu.
Hal ini juga serupa
jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan.
Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan
mendapatkan imbalan atas pekerjaannya.
Orang yang berdoa
pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan
ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian
dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala
yang akan didapatkan.
Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” (HR Ibnu Majah).
Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah (mengingat Allah).
Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” (HR Ibnu Majah).
Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah (mengingat Allah).
Mengingat Allah
dengan memperbanyak amalan ibadah melalui doa adalah cara terbaik. “Maka,
sesungguhnya Aku adalah dekat.” definisi dekat dikorelasikan dengan bagaimana
seorang hamba mau berdoa, meminta, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha
Pemberi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sesungguhnya Allah itu dekat.
Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu.
Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu.
Hal ini banyak
ditegaskan dalam ayat Alquran, di antaranya, “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah
diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas. Dan, janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya, rahmat
Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Ar’af :
55-56). Wallahu a'lambishawab.
(Da'wah, hidayah, hikmah, keyakinan, pendidikan, sabar, syukur, takwa, )
***) Ahmad Habibi Syahid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar