Islam memerintahkan manusia berbuat baik kepada
sesama, termasuk kepada alam. Jika cuek kepada alam, manusia akan mendapatkan
dampak buruk darinya. Soal hujan, misalnya. Hujan yang awalnya menjadi sumber
air dan pembawa rahmat (QS al-An'am [6]: 99) bisa berubah menjadi banjir
bandang yang memusnahkan (QS al-Baqarah [2]: 59). Angin yang awalnya berperan
dalam proses penyerbukan tumbuh-tumbuhan (QS al-Kahfi [18]: 45) dan
mendistribusikan awan (QS al-Baqarah [2]: 164), tiba-tiba berubah menjadi
puting beliung yang meluluhlantakkan (QS Fushshilat [41]: 16). Laut yang
awalnya jinak (QS al-Hajj [22]: 65) tiba-tiba berubah menjadi tsunami yang
menggulung apa saja yang dilaluinya (QS at-Takwir [81]: 6).
Bencana alam yang silih berganti di muka bumi
tidak dapat dilepaskan dari pola interaksi manusia dengan lingkungannya.
Manusia seringkali mengeksploitasi alam secara membabi buta (berlebihan), tanpa
memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukannya. Itulah di antara perilaku
manusia yang dapat memicu munculnya berbagai bencana alam.Islam sangat peduli terhadap persoalan lingkungan. Pelestarian lingkungan merupakan bagian daripada misi Islam. Maksudnya, Islam datang untuk menyelamatkan umat manusia dari kesengsaraan dan mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah(QS al-Baqarah [2]: 201).
Islam mengajarkan manusia bersahabat dengan alam dan memperlakukannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini membuktikan Islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan. Agama yang dengan jelas mengatur hubungan antara manusia dan Tuhannya, manusia dan manusia, serta manusia dan alam.
Hubungan manusia dengan alam, menurut ajaran Islam, merupakan hubungan yang dibingkai dengan konsep hukum yang sama-sama tunduk dan patuh kepada-Nya. Dalam konsep ini, manusia memperoleh konsesi dari Sang Maha Pencipta memperlakukan alam semesta dengan rahmatan lil alamin.
Karena itu, usaha pelestarian lingkungan harus dipandang sebagai salah satu tuntunan agama yang wajib dipatuhi. Sebaliknya, setiap tindakan yang mengakibatkan rusaknya lingkungan dapat dikategorikan sebagai perbuatan mungkar yang harus dicegah.
Sebab, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS al-A'raf [7]: 96). Wallahu a'lam.
(hidayah, hikmah, kebesaran, keyakinan, takwa., keyakinan., syukur, )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar