Saudaraku, sebuah kapal negara takkan karam hanya karena
kurang adidaya atau sumberdaya, melainkan karena terjerumus salah arah.
Agar negara berjalan ke arah benar, warga negara harus
mengingat trayek sejarah bangsa. Cara mudah membunuh suatu bangsa dengan jurus
menghapus memori kolektifnya.
Di atas jalur sejarah bersama, arah negara dituntun oleh
haluan berencana nan menyeluruh berlandaskan nilai dan aturan dasar negara.
Bila Pancasila berisi falsafah dasar, konstitusi
mengandung aturan dasar, haluan negara memberi arahan dasar. Kaidah Pancasila
dan konstitusi takkan bisa dijalankan secara benar tanpa prinsip-prinsip
direktif yang tepat.
Mengembaralah ke seluruh penjuru bumi. Perhatikan
tanda-tanda kejatuhan kuasa di segala mancanegara. Kapal kekuasaan yang
dikemudikan tanpa konsepsi dan direksi akan tersesat menuju lembah kebinasaan.
Dalam menyusun dan menjalankan haluan negara, anak-anak
negeri harus menyalakan cinta negeri di hati. Mereka bukan cuma penduduk
bak penghuni hotel yang menumpang tidur, tanpa merasa memiliki dan merawat.
Mereka adalah warga negara peduli sebagai pandu pejuang keselamatan dan
kemajuan negara.
Manakala saat ini terdapat tanda-tanda negara berjalan
salah arah, pandu pejuang harus merasa terpanggil untuk mengembalikannya ke
jalan yang benar dengan mamancangkan kembali marka-marka haluan negara.
***) Yudi Latif—(Republika Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar