Rabu, 26 November 2014

GELAR SHALAT JUMAT DI GEREJA, AS

 GELAR SHALAT JUMAT DI GEREJA, AS

Kisah  dan Hidayah-Nya.  Pada Jumat (14/11). Gereja Katedral Nasional. Washington, penuh dengan suara Muslim yang memanjatkan doa Karpet-karpet sudah dibentangkan. Pengurus gereja mengatur bagaimana agar para jamaah menghadap kiblat tanpa melihat salib atau symbol-simbol Kristen.
Acara ini menjadi momentum kali pertama Muslim Amerika Serikat (AS) diundang untuk menjalankan shalat jumat di Gereja Katedral di ruangan suci, tempat umat kristiani  biasanya menyelenggarakan proses pemakaman presiden dan kegiatan keagamaan nasional lainnya.
Dilansir dari Huffington Post, kegiatan shalat Jumat ini sempat mengalami gangguan. Seorang wanita meneriaki para Muslim yang sedang beribadah. “Tak bisakah kalian beribadah di masjidmu dan meninggalkan gereja kami?” teriak wanita tersebut yang lansung diantar keluar dari ruang sacral gereja.
Kisah dan Hidayah-Nya.    Direktur  Gereja Katedral Bidang Peribadatan Pendeta Canon Gina Giland Campbell mengatakan gangguan tersebut tak mengganggu jalannya prosesi shalat  Jumjat selesai. selain itu, acara  sangat tenang dan damai di dalam gedung. “yang tertangkap hanya keindahan,” katanya.
Ide ini muncul antara Campbell dan Duta Besar Afrika Selatan untuk AS Ebrahaim Rasool. Ketika kedua sahabat ini sedang membicarkan rencana upacara peringatan antaragama bagi almarhum Nelson Mandela.
Rasool menjelaskan, kegiatan ini merupakan bukti solidaritas yang besar antarumat beragama. Solidaritas  dari umat kristiani terhadap Islam yang sedang menghadapi cobaan akibat ulah oknum yang tak bertanggung jawab, begitu pula sebagai  aksi solidaritas  terhadap eksistensi umat Kristiani di Timur Tengah.
Resool, Muslim keturunan ulama besar Afrika Selatan, almarhum Syekh Yusuf, yang berasal dari etnis Bugis, Sulawesi Selatan, mengaku kagum  dengan keindahan Gereja Katedral Nasional. Ukiran hiasan bangunan, lengkungan, dan lorong tengah panjang  mengingatkannya pada masjid-masjid kuno. “Yang mengejutkanku  adalah ia (Rasool) melihat gedung ini seperti masjidnya. Luar biasa.” Tutur Campbell.   


***)ed:nashih nashrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar