Minggu, 30 November 2014

PASUKAN ELIT ISRAEL MENOLAK BERTEMPUR DI GAZA


Hidayah & Kisah.    Berita yang dilansir berbagai media Internasional, menyebutkan bahwa sebanyak 43 orang pasukan elite intelijen Israel menolak untuk bertempur ke jalur Gaza, Palestina, karena menilai militer Israel telah melakukan “kekejaman” yang berlebihan terhadap warga Palestina.
“Bagi kami, tindakan tentara Israel itu bukanlah suatu yang terpuji, melainkan sebuah kekejaman yang amat sangat dan tidak bisa kami terima, “ujar seorang petinggi pasukan elite Intelijen Israel, sebagaimana dikutip oleh surat kabar, Yediot Ahronot di Israel.            
Pasukan elit tersebut membebebarkan ketidak sukaan mereka dalam sebuah surat yang terbit berbahasa ibrani di sini. Isi surat itu merujk kepada kinerja Intelijen  Israel di wilayah Palestina yang di duduki, termasuk target pembunuhan dan pengawasan terhadap warga sipil.
Kami menyerukan kepada seluruh warga Israel untuk bersuara melawan pelanggaran ini dan bekerjasama untuk menghentikannya, demikian isi surat yang dimuat di harian Yediot Ahronot.
Ke 43 tentara itu siap menanggung risiko atas sikap yang mereka ambil baik penahanan dan menjalani sidang pengadilan militer. Surat itu di tulis sebelum perang 50 hari antara Israel dan Hamas. Namun anehnya isi surat mengabaikan tingginya korban warga sipil yang seolah – olah mengabaikan tingginya korban warga sipil Palestina dalam konflik bersenjata tersebut.

Diungkapkan, sesuai undang-undang maka setiap pria Israel harus menjalani wajib militer selama tiga tahun setelah lulus sekolah, sedang para perempuan menjalani dua tahun masa wajib militer. Banyak warga yang berat melakukan ini, karena sikap tentara israel yang kurrang peduli terhadap warga sipil di medan perang Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar