Rasulullah
SAW, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu ketika bertanya
kepada para sahabatnya, ''Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar
pahalanya dari shalat dan puasa? Yaitu engkau damaikan orang-orang yang
bertengkar, dan barangsiapa yang ingin panjang usia dan banyak rezeki,
sambungkanlah tali silaturahmi.''
Dalam Hadis lain, Rasulullah bersabda, ''Tebarkanlah
salam, perkuat silaturahmi, santunilah fakir miskin, dan jangan tinggalkan
shalat malam.'' (HR Muslim).
''Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhirat,
hendaklah mengadakan silaturahmi.'' (HR Bukhari-Muslim). ''Beribadah kepada
Allah dengan tidak menyekutukan-Nya, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat,
dan mengadakan silaturahmi,'' demikian jawaban Rasulullah SAW ketika ditanya
tentang perbuatan apa yang baik harus dilakukan. (HR Bukhari).
Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang paling nyata dalam
memberi maaf kepada musuh. Diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Auf: Kami waktu itu
sedang berkumpul bersama Rasulullah SAW dan beliau bersabda, 'Janganlah duduk
bersamaku, orang yang memutuskan persaudaraan.' Mendengar ucapan tersebut,
seorang pemuda berdiri meninggalkan majelis.
Pemuda itu rupanya telah lama bertengkar dengan bibinya.
Ia lalu minta maaf kepada bibinya dan bibinya pun memaafkannya. Setelah itu dia
kembali ke majelis, dan Nabi bersabda, 'Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan
turun apabila yang di situ ada orang yang memutuskan tali persaudaraan.'
Karena itulah, lebaran atau Idul Fitri ini saat yang
tepat untuk merajut tali persaudaraan, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW
dan digariskan Alquran. Setelah sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa
Ramadhan, maka alangkah meruginya bila kualitas ibadah sebulan penuh itu tanpa
dilengkapi dengan saling memberi maaf dan meneguhkan kembali tali silaturahim.
Sumber :
Pusat Data Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar