Kamis, 01 Januari 2015

JERMAN MELAWAN ISLAMOFOBIA


Arak-arakan demonstran bergerak menuju sebuah kawasan tempat tinggal pengungsi dan imigran pencari suaka di Vorra, Jerman. Sambil berjalan, mereka mengajak warga setempat untuk mendukung nasionalisme Jerman. Mereka pun merusak sejumlah bangunan dikawasan itu. Aksi mereka meninggalkan jejak asap di udara. Pada sebuah dinding, seorang demonstran sempat menggambar Swastika, simbol kebanggan khas Nazi.
Aksi itu bukan satu-satunya. Pada hari yang sama, sekitar 7.500 orang membanjiri jalan-jalan dikota Dresden, Jerman. Di kota itu, demonstran menunjuk Muslim sebagai sasaran kemarahan. Selanjutnya, melalui media sosial Facebook, para pemimpin mereka mengajak masyarakt Jerman untuk bergabung dalam gerakan PEGIDA. Nama itu merupakan akronim berbahasa jerman untuk masyarakat patriotik Eropa menentang Islamisasi Barat.Christine Wirtz, merespons unjuk rasa ini. Dia mengutuk gerombolannya. Menurutnya, gerakan anti Muslim itu sama sekali tidak dibenarkan. “Atas nama pemerintah dan kanselir Jerman. Demikian pula sikap anti-yahudi, rasisme, Jerman. Demikian kata Wirtz seperti dikutip deutsche welle.
Pada hari yang sama, Kanselir Jerman Angela Markel memberi penegasan. Dia pun mengutuk keras serangkaian aksi kerusuhan di beberapa kota itu. Di Nurremberg, pemimpin jerman ini menegaskan, tidak ada tempat untuk kebencian umum di Jerman. Termasuk, apa yang ditujukan kepada imigran dan pencari suaka.
Normalnya, ekspresi publik yang antimigran sangat tabu ditampilkan Jerman negara yang terbuka terhadap segala agama dan kepentingan publik selama tidak menganggu stabilitas Jerman. Merkel menegaskan, sangat membutuhkan keberadaan imigran untuk mengatasi krisis demografi Jerman. Untuk diketahui populasi Jerman terus menyusut dari tahun ke tahun.
Karena.itu roda ekonomi jerman akan tersendat bila tidak ditambah dengan kedatangan imigran. Namun, sering kali para imigran ini dipandang sebelah mata. Sentimen ekonomi maupun meningkatnya kesenjangan budaya antara orang asli Jerman dan pendatang menjadi penyebab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar