Arak-arakan demonstran bergerak
menuju sebuah kawasan tempat tinggal pengungsi dan imigran pencari suaka di
Vorra, Jerman. Sambil berjalan, mereka mengajak warga setempat untuk mendukung
nasionalisme Jerman. Mereka pun merusak sejumlah bangunan dikawasan itu. Aksi
mereka meninggalkan jejak asap di udara. Pada sebuah dinding, seorang
demonstran sempat menggambar Swastika, simbol kebanggan khas Nazi.
Aksi itu bukan satu-satunya.
Pada hari yang sama, sekitar 7.500 orang membanjiri jalan-jalan dikota Dresden,
Jerman. Di kota itu, demonstran menunjuk Muslim sebagai sasaran kemarahan.
Selanjutnya, melalui media sosial Facebook, para pemimpin mereka mengajak
masyarakt Jerman untuk bergabung dalam gerakan PEGIDA. Nama itu merupakan
akronim berbahasa jerman untuk masyarakat patriotik Eropa menentang Islamisasi
Barat.Christine Wirtz, merespons unjuk rasa ini. Dia mengutuk gerombolannya.
Menurutnya, gerakan anti Muslim itu sama sekali tidak dibenarkan. “Atas nama
pemerintah dan kanselir Jerman. Demikian pula sikap anti-yahudi, rasisme,
Jerman. Demikian kata Wirtz seperti dikutip deutsche welle.
Pada hari yang sama, Kanselir
Jerman Angela Markel memberi penegasan. Dia pun mengutuk keras serangkaian aksi
kerusuhan di beberapa kota itu. Di Nurremberg, pemimpin jerman ini menegaskan,
tidak ada tempat untuk kebencian umum di Jerman. Termasuk, apa yang ditujukan
kepada imigran dan pencari suaka.
Normalnya, ekspresi publik
yang antimigran sangat tabu ditampilkan Jerman negara yang terbuka terhadap
segala agama dan kepentingan publik selama tidak menganggu stabilitas Jerman.
Merkel menegaskan, sangat membutuhkan keberadaan imigran untuk mengatasi krisis
demografi Jerman. Untuk diketahui populasi Jerman terus menyusut dari tahun ke
tahun.
Karena.itu roda ekonomi jerman
akan tersendat bila tidak ditambah dengan kedatangan imigran. Namun, sering
kali para imigran ini dipandang sebelah mata. Sentimen ekonomi maupun
meningkatnya kesenjangan budaya antara orang asli Jerman dan pendatang menjadi
penyebab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar