Keyakinan, hidayah.. Bahasa Arab
tak sekedar bahasa yang tertera dalam Alquran ataupun hadis, tapi merupakan
bahasa pemersatu umat manusia. Khususnya, bagi Muslim di seluruh dunia.Wakil
Sekjen MIUMI Ustaz Fahmi Salim Lc. Menjelaskan dalam pemahaman ilmu fikih.
Bahasa Arab merupakan bahasa pemersatu umat yang sengaja diciptakan untuk
setiap hamba-Nya. Seluruh Muslim menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi
sang Pencipta. “Semua umat Islam mengenal bahasa Arab. Dari mana pun asal
mereka.
Keistimewaan Bahasa Arab, adalah bahasa
terpilih untuk menuliskan kitab terakhir umat manusia. Alquran menjadi pedoman
kehidupan setiap umat, khususnya umat Islam, maka tak ayal setiap umat harus
berusaha belajar bahasa Arab.
Keyakinan,hidayah.
Dengan belajar bahasa Arab amat mudah untuk memahami makna yang terkandung
dalam kitab yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW. Selain Alquran, umat Muslim
juga harus mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dan itu pun tertulis dalam cakupan
bahasan Arab.
Selain itu, keduanya merupakan sumber
pedoman, ilmu, dan tuntutan yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia
sampai kapan pun. Ia menekankan, bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan untuk
Muslim beribadah kepada Sang Pencipta, selain mempelajari dan mengamalkannya.
Ustaz Fahmi menyinggung, sering kali
umat lupa bahwa baha Arab merupakan bahasa Ilmiah. Bahasa yang digunakan para
tokoh umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Bahkan para
akademisi barat belajar bahasa Arab untuk menyerap ilmu-ilmu yang dicetuskan
mereka.
Ia menyatakan, keprihatinan atas yang
terjadi dalam fenomena bangsa yang mayoritas Muslim ini. Seharusnya dengan
jumlah Muslim terbesar di dunia ini, lebih mudah dan lebih semangat untuk
membumikan bahasa Arab. “Sebenarnya bahasa Arab tidak terlalu sulit, justru
bahasa modern seperti Prancis maupun Jerman lebih sulit mengingat kita sebagai
manusia telah diberi fitrah dengan bahasa Arab,” ujarnya.
Keyakinan, hidayah.
Pimpinan Pondok Pesantren PPPA Darul Qur’an Ustaz Yusuf Mansur menyebut, di
dunia ini ada dua bahasa universal. “Pertama, bahasa Arab Alquran, kedua bahasa
Arab itu sendiri.” Ungkapnya. Lebih dahsyat lagi, papar Ustaz Yusuf, apa
yang terjadi di Masjidil Haram. “Coba lihat jutaan orang beda bangsa hanya
dikomando satu orang saja dan satu bangsa saja langsung rata shafnya. Segitu
berisiknya, hiruk pikuk, jutaan loh, dengan segala aktifitas dan percakapannya,
begitu satu orang, yakni imam, mengucuap takbir langsung rapi. Paparnya.
Shalat di masjid luas, seperti Masjidil
Haram, membuktikan bahasa Arab bisa menjadi bahasa pemersatu. Tidak perlu
banyak orang untuk mengatur dan mengomandoi jamaah. “Upacara di istana manapun
petugasnya pasti banyak. Ini (Masjidil Haram) nyaris gak ada yang
ngatur-ngatur. Bikin geleng-geleng kepala komandan tentara manapun. “sebut
Ustaz Yusuf.
***) hafidz mulsany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar