Sebagian Muslim mengaku paling mencintai Nabi karena
selalu merayakan kelahirannya. Sebagian yang lain mengaku paling mencintai
karena selalu melaksanakan sunnahnya. Mereka tentu jauh lebih baik dari orang
yang tidak mencintai Nabi, tidak merayakan kelahirannya, dan tidak pula
melaksanakan sunnahnya.
Di luar Muslim, ada beberapa orang yang menghina. Menuduh
penipu, pembohong, gila seks karena memiliki banyak istri, rakus harta, serta
banyak tuduhan dan penghinaan lainnya. Penghinaan terhadap beliau tidak hanya
berlansung saat ini saja. Ketika beliau masih hidup pun, jauh lebih parah dan
menyakitkan.
Jika seorang Muslim mencintai sang Nabi, harus
membuktikan kecintaannya tersebut. Bukti cinta kepada Nabi, di antaranya,
Pertama, berkeinginan kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama nabi. Bagi
Muslim generasi setelah sahabat termasuk generasi sekarang
yang tidak memiliki kesempatan bertemu dengan sang nabi mesti berharap
agar dikumpulkan bersama Nabi di Jannah Firdaus yang Allah SWT janjikan.
Kedua, menaati beliau dengan menjalankan sunnahnya dan
mengikuti setiap ajarannya. Allah SWT menegaskan, dengan menaati Nabi, berarti
telah menaati Allah. Melaksanakan sunnah Nabi memiliki keistimewaan dan memberi
kebahagiaan tersendiri.
Shalat tahajud misalnya, sebuah penelitian membuktikan
bahwa aktivitas selepas bangun tidur pada waktu
sepertiga malam kira-kira pukul 02.00 sampai pukul 04.00 dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Shalat tahajud menjadi terapi
pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit.
Ketiga, memperbanyak shalat kepadanya. Nabi bersabda,”
barang siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasku
sekali, niscaya Allah Bershalawat atasnya sepuluh kali (HR Muslim)
Keempat, mempermudah setiap urusan duniawi . jika nabi
mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar,Umar,Utsman,Ali,dll. Serta para
istri da keturunannya. Sudah sepatutnya muslim mencintai mereka pula.
Kelima, mengikuti akhlaknya. Tidak dipungkiri bahwa Nabi
SAW memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam QS al-Qalam ayat 4 “Dan
sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung.” Salah satu tugas Nabi
diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku
hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” HR Bukhari
Bukti bukti cinta ini perlu diimlementasikan dalam
kehidupan sehari-hari setiap Muslim.
Kisah, pendidikan, keyakinan takwa.
***)khazanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar