toleransi, takwa., keyakinan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada
masyarakat Indonesia untuk bersikap bijak saat menghadapi hari besar keagamaan.
Menag meminta jangan ada pemaksaan seseorang menggunakan atribut yang bukan
dianutnya.
“Masing-masing kita dituntut untuk dewasa dan bijak untuk
tidak menuntut, apalagi memaksa seseorang menggunakan pakaian atau atribut
agama yang tidak dianutnya,” Ujar Menag.
Menag mencontohkan, seorang Muslim tidak usah dituntut
menggunakan kalung salib atau topi Sinterklas demi menghorati Hari Natal.
Sebaliknya, perempuan non-Muslim tidak perlu dipaksa berhijab demi menghormati
Idul Fitri.
toleransi, takwa., keyakinan. Pernyataan Menag mengklarifikasi apa yang dikatakan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Machasin
sebelumnya. Machson mengungkapkan, Muslim tak dilarang ntuk mengenakan atribut
Natal demi kepentingan bisnis.
“Kalau untuk kepentingan bisnis. Bukan masalah. Seperti
pada hari raya Islam saja, misalnya, banyak non-Muslim di televisi yang ikut
memakai atribut Islam.” Dia pun tidak mempermasalahkan saat karyawan
perusahaan, seperti di pusat-pusat perbelanjaan atau mal yang disuruh
majikannya untuk mengenakan atribut Natal. “Asalkan, tidak mengubah keyakinan
iman dia sebagai seorang Muslim.”
Kita lihat atributnya apa dulu, tujuannya apa dulu.
Harusnya hanya memakai seragam yang ada,” Ujar Sekjen Kemenag. Dia sepakat
solidaritas dalam beragama itu perlu dilakukan. Meski demikian, ungkapnya, hal
tersebut tidak harus dengan memakai atribut agama lain, seperti pakaian
Sinterklas dan lainnya.
Pimpinan pondok Pesantren Daarul Qur’an Yusuf Mansur
mengatakan, toleransi umat beragama cukup dilakukan dengan cara menghormati dan
menghargai sesuai dengan batasan akidah agama yang diyakini. Toleransi,
ujarnya, dapat dilakukan tanpa harus menjadi bagian dari mereka yang memeluk
agama lain.
“Selalu ada cara untuk berteman, berkawan, berkeluarga,
satu atap, Indonesia, dengan kawan-kawan yang lain tanpa perlu jadi bagian
akidah mereka. I’m to leraner.
***)republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar