Sabtu, 03 Januari 2015

AMAL IBADAH YANG PAS


kisah, hidayah, keyakinan, takwa.       Anas ra berkisah, ada tiga orang datang menemui istri istri Rasulullah untuk menanyakan ibadah baginda Nabi. Saat diberitahu mengenai ibadah Rasulullah, mereka merasa sangat kecil. Rasulullah SAW yang sudah dijamin mendapat ampunan dan surga Allah SWT ternyata melaksanakan ibadah berat. Sungguh terasa sanga jauh dibanding dengan mereka.
Orang pertama pun bertekad dan menyatakan akan shalat malam terus menerus. Orang Kedua akan puasa sepanjang tahun tanpa henti. Orang ketiga akan menjauhi perempuan dan tak akan menikah selamanya.
Ketika mendengar nIat ketiga orang itu, Nabi bersabda, “Benarkah kalian yang mengatakan akan shalat malam terus menerus, akan berpuasa setiap hari, dan tidak akan menikah selama hidup? Bukankah, demi Allah, aku orang yang paling takut diantara  kalian kepada Allah dan paling bertakwa kepadaNya, namun demikian aku shalat malam dan juga tidur, aku berpuasa dan aku juga tidak berpuasa, dan aku menikahi wanita? Barang siapa tidak menyukai sunnahku maka ia bukan golongan ku.” ( HR Bukhori dan Muslim).
Pada waktu berbeda, masih dikisahkan Anas bin Malik, Rasulullah SAW menerangkan tentang laki-laki calon penghuni surga. “sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian salah seorang ahli surga.” Ketika diketahui orangnya, seorang sahabat Abdullah bin Amr meneliti dengan bertamu bermalam dirumahnya. Setelah diamati ternyata ibadah orang itu biasa-biasa saja, bahkan si peneliti sendiri merasa ibadah dia jauh lebih baik. Setelah berdialog dan didalami maka diketahuilah bahwa kelebihannya adalah “tidak pernah berlaku curang” dan tidak iri atas kelebihan yang diberikan Allah kepada orang lain. Jadi kekuatannya ternyata ada pada mental and moral Attitude.
kisah, hidayah, keyakinan, takwa.        Dalam Alquran disebutkan, rang yang berlebih-lebihan dalam beragama dikaitkan dengan doa dan pendekatan diri kepada Allah. Ketika menderita dia intensif berdoa, tapi saat lapang di menympang. “Dan, apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi, setelah kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kebali (ke jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kam untuk (menghilangkan) bahhaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampau batas apa yang mereka kerjakan.” (QS Yunus 12). Seperti inilah karakter kaum musyrikin (orang yang                 berlebih-lebihan).
Amal ibadah yang pas adalah ia yang beribadah dengan baik dan berdoa dengan khusyuk serta situasi yang berubah tidak mengubah kedekatannya kepada Allah. Tidak iri atas kelebihan orang lain. Selalu melihat diri cukup dan bersyukur. Sabda Nabi, “Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang orang yang ada diatas kalian agar tidak meremehkan nikmat karuni Allah yang diberikan kepada kalian.” ( HR At Tirmidzi,Ahmad,dan Ibnu Majah).



***)hm rizal fadhilah republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar