Jumat, 02 Januari 2015

AGAMA YANG RAMAH LINGKUNGAN

 AGAMA YANG RAMAH LINGKUNGAN

Hidayah, keyakinan, syukur, takwa.     Konsepsi Islam terkait korelasi manusia dan alam tergariskan dalam dua poros utama, yakni menjalankan ibadah kepada Allah SWT dan menjaga planet yang mereka huni seperti, penegasan surah ad-Dzariyat ayat 56 dan Huud ayat 61.
Fatimah al-Banna dalam jurnalnya Islam and Environment Protection menuliskan, perlindungan lingkungan merupakan aspek penting dari Islam. Tanggung jawab umat Islam untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara proaktif. Ada tujuan di balik penciptaan spesies yang berbeda, baik itu tanaman maupun hewan.
Muslim sendiri didorong untuk menjaga antara organisme hidup dan lingkungan mereka. Serta, menjaga keseimbangan ekologi yang diciptakan oleh Allah SWT. Perlindungan lingkungan adalah tanggung jawab manusia untuk memastikan penyimpanan lingkungan yang aman.
Nabi Muhammad SAW sendiri mendorong umatnya menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam, seperti lewat penanaman pohon atau menggalakkan perkebunan. Menanam pohon berarti mempertahankan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya demi maslahat manusia, tetapi juga segenap makhluk hidup. Ini seperti tertuang di Hadis Riwayat  Anas bin Malik RA.
Hidayah, keyakinan, syukur, takwa.     “Tidak ada diantara umat Islam yang menanam pohon atau menabur bibit dan kemudian burung, atau orang atau binatang makan dari itu, tapi dianggap sebagai hadiah amal baginya.” HR Bukhari.
Bahkan Rasul melarang umatnya merusak sumber daya air. Seperti yang dijelaskan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasul melarang buang hajat di Sumber air atau di jalan atau di tempat teduh atau di liang kubur. Hal itu untuk menghindari pencemaran sumber daya alam dan pentingnya menjaga kebersihan.   
Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan bahwa semua Manusia atau hewan dan satwa liar mempunyai hak untuk berbagi seumber daya bumi. Manusia dilarang menyalahgunakan bumi. Manusia dilarang menyalahgunakan sumber daya alam. “Silahkan ambil sumber daya alam selama Anda adalah dermawan, bukan perusak,” tuturnya.



***)republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar