Minggu, 04 Januari 2015

BERZIKIR DENGAN TASBIH

 BERZIKIR DENGAN TASBIH

hidayah, keyakinan, takwa.     Salah satu yang dipergunakan untuk berzikir adalah tasbih. Benda ini sudah dikenal secara luas, bahkan pada masa sebelum Islam. Di Timur Tengah, Tasbih disebut dengan nama subhah. Dalam bahasa sanskerta kuno, tasbih disebut dengan nama jibmala.
Asal muasal benda ini masih simpang siur. Tidak ada sumber resmi yang menerangkan asal muasal tasbih. Ada literatur umat Buddha menggunakan media semacam tasbih dengan hitungan sebanyak 180 butir.
Syekh Bakr bin Abdillah Abu Zaid dalam Da’iratul-Ma’arif Al-Islamiyyah 11/233-234 dan menyebut alat serupa tasbih juga digunakan dalam agama Katolik. Bedanya, tasbih kaum katolik hanya terdiri atas 50 biji.
Tasbih itu relatif kecil dan dibagi oleh empat biji pemisah dengan biji tasbih besar. Sedangkan, mata tasbih ditandai dengan tanda salib.
hidayah, keyakinan, takwa.      Selain itu, dalam tradisi Islam, tasbih digunakan untuk berzikir, terutama ketika selepas shalat. Jadi tasbih dibagi menjadi tiga kelompok masing masing berjumlah 30 biji tasbih. Hal ini sesuai dengan tuntunan zikir selepas shalat, yakni 33 kali kalimat suhanallah, 33 kali alhamdulillah, dan 33 kali Allahu akbar.
Ada ulama yang memperbolehkan tasbih untuk berzikir, namun juga yang menolaknya. Bagi ulama yang menolak, tasbih bukan tradisi yang berasal dari Islam. Seorang muslim hendakna mencukupkan diri menghitung bilangan zikir dengan tangan sesuai hadis dari Umar bin Khattab RA. “Rasulullah SAW menghitung zikirnya dengan jari-jari dan menyarankan para sahabatnya supaya mengikuti cara beliau.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasai dan al-Hakim).
Seperti sebuah hadis dari istri Rasulullah SAW, Shofiyah, yang mengisahkan ketika suatu kali suaminya, Rasulullah, datang kerumahnya. Beliau melihat ada 4.000 biji kurma dan menanyakannya, “Hai Binti Huyay, apakah itu?” Shofiyyah pun menjawab, “itulah yang kupergunakan untuk menghitung zikir.
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya engkau dapat berzikir lebih banyak dari itu.” Shofiyyah menyahut, “Ya Rasulullah, ajarilah aku. “Rasulullah SAW kemudian bersabda, “sebutlah, mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya.” (HR Tirmizi,Hakim, dan Thabrani).
Shabat lain seperti Abu Hurairah RA, juga mempergunakan media lain untuk berzikir. Seperti diriwayatkan Abu Dawud, Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia gunakan untuk berzikir. Abu Syaibah yang mengutip hadis ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia gunakan untuk berzikir. Abu syaibah mengutip hadis ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berzikir 12 ribu kali.
hidayah, keyakinan, takwa.       Penggunaan tasbih untuk berzikir dianggap mubah (boleh). Syariat hanya menetapkan metode dan tata cara berzikir. Semenjak abad kelima Hijriah, penggunaan tasbih makin meluas di kalangan kaum Muslimin. Mereka yang banyak menggunakan tasbih berasal dari kaum wanita yang tekun beribadah. Saat ini, tasbih juga merupakan salah satu ikon dalam dunia Islam sebagai pernak pernik ibadah.


***)hannan putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar