hidayah, keyakinan, takwa. Salah satu yang dipergunakan
untuk berzikir adalah tasbih. Benda ini sudah dikenal secara luas, bahkan pada
masa sebelum Islam. Di Timur Tengah, Tasbih disebut dengan nama subhah. Dalam
bahasa sanskerta kuno, tasbih disebut dengan nama jibmala.
Asal muasal benda ini masih
simpang siur. Tidak ada sumber resmi yang menerangkan asal muasal tasbih. Ada
literatur umat Buddha menggunakan media semacam tasbih dengan hitungan sebanyak
180 butir.
Syekh Bakr bin Abdillah Abu
Zaid dalam Da’iratul-Ma’arif Al-Islamiyyah 11/233-234 dan menyebut alat serupa
tasbih juga digunakan dalam agama Katolik. Bedanya, tasbih kaum katolik hanya
terdiri atas 50 biji.
Tasbih itu relatif kecil dan
dibagi oleh empat biji pemisah dengan biji tasbih besar. Sedangkan, mata tasbih
ditandai dengan tanda salib.
hidayah, keyakinan, takwa. Selain itu, dalam tradisi
Islam, tasbih digunakan untuk berzikir, terutama ketika selepas shalat. Jadi
tasbih dibagi menjadi tiga kelompok masing masing berjumlah 30 biji tasbih. Hal
ini sesuai dengan tuntunan zikir selepas shalat, yakni 33 kali kalimat
suhanallah, 33 kali alhamdulillah, dan 33 kali Allahu akbar.
Ada ulama yang memperbolehkan
tasbih untuk berzikir, namun juga yang menolaknya. Bagi ulama yang menolak,
tasbih bukan tradisi yang berasal dari Islam. Seorang muslim hendakna
mencukupkan diri menghitung bilangan zikir dengan tangan sesuai hadis dari Umar
bin Khattab RA. “Rasulullah SAW menghitung zikirnya dengan jari-jari dan
menyarankan para sahabatnya supaya mengikuti cara beliau.” (HR Abu Dawud,
Tirmidzi, an-Nasai dan al-Hakim).
Seperti sebuah hadis dari
istri Rasulullah SAW, Shofiyah, yang mengisahkan ketika suatu kali suaminya,
Rasulullah, datang kerumahnya. Beliau melihat ada 4.000 biji kurma dan
menanyakannya, “Hai Binti Huyay, apakah itu?” Shofiyyah pun menjawab, “itulah
yang kupergunakan untuk menghitung zikir.
Kemudian, Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya engkau dapat berzikir lebih banyak dari itu.” Shofiyyah
menyahut, “Ya Rasulullah, ajarilah aku. “Rasulullah SAW kemudian bersabda, “sebutlah,
mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya.” (HR Tirmizi,Hakim, dan Thabrani).
Shabat lain seperti Abu
Hurairah RA, juga mempergunakan media lain untuk berzikir. Seperti diriwayatkan
Abu Dawud, Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia
gunakan untuk berzikir. Abu Syaibah yang mengutip hadis ikrimah juga mengatakan
bahwa Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia gunakan
untuk berzikir. Abu syaibah mengutip hadis ikrimah juga mengatakan bahwa Abu
Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur
setelah berzikir 12 ribu kali.
hidayah, keyakinan, takwa. Penggunaan tasbih untuk
berzikir dianggap mubah (boleh). Syariat hanya menetapkan metode dan tata cara
berzikir. Semenjak abad kelima Hijriah, penggunaan tasbih makin meluas di
kalangan kaum Muslimin. Mereka yang banyak menggunakan tasbih berasal dari kaum
wanita yang tekun beribadah. Saat ini, tasbih juga merupakan salah satu ikon
dalam dunia Islam sebagai pernak pernik ibadah.
***)hannan putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar